Warga negara yang
memiliki orientasi seksual lesbian, gay, bisexual, transgender/transsexual,
intersex dan queer/questioning sering mendapat perlakuan yang diskriminatif, dalam
bentuk pembedaan sosial, pekerjaan, hukum, pendidikan, dan lain sebagainya.
Penolakan terjadi mulai dari keluarga, masyarakat dan apalagi agama.
PUKKAT
berkomitmen pada upaya-upaya edukasi dan advokasi melalui riset, diskusi, dan
pendampingan komunitas-komunitas LGBTIQ di Sulawesi Utara. Isu ini kami dekati
dengan perspektif multikulturalisme, fenimisme dan jurnalisme.
10 Juli 2015: Diskusi
bersama teman-teman Gema
Warna Lentera (GWL) Kawanua, Manado, tema "Sumber dan Bentuk Diskriminasi
terhadap LGBT di Minahasa". Tempat Leput Cafe.
18 September 2015: Diskusi
tentang "Siapa dan Bagaimana LGBT" oleh kelompok Diskusi Inspirasi
Mahasiswa Fakultas Teologi UKIT YPTK di ruang Bengkel Teologi.
Pembicara: Roy Lengkong (Ketua GWL Kawanua Sulut)
Pada 31 Januari 2020, Ruth K. Wangkai, aktivis terlibat dalam menyelenggarakan diskusi buku: “Menafsir
LGBT dengan Alkitab" karya Prof. Emmanuel Gerrit Singgih, PhD di IAKN,
Manado dan Gereja GMIM Sion Winangun.
0 komentar:
Posting Komentar