Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur (PUKKAT)
dan Institut Seni Budaya Minahasa (Sebumi) menjadi penanggung jawab dalam
pelaksanaan Skolah Mawale, yang dilaksanakan 20-22 November 2020 di Wale
Papendangan, Talikuran Sonder.
Skolah Mawale kali ini mengangkat tema “Minahasa dalam Narasi Peradaban”. Sekira 15 komunitas dari beberapa penjuru Tanah Minahasa datang belajar di sini. Di tempah dalam ruang-ruang diskusi dengan materi yang padat, sambil belajar tentang filsafat kehidupan saat merebus air di atas “dodika”.
PUKKAT menjadi salah satu lembaga yang bergiat dalam spirit "Mawale", bersama banyak komunitas lainnya. Skola / Sekolah Mawale merupakan salah satu
kegiatan dari banyaknya kegiatan yang dilaksanakan komunitas-komunitas dalam "Mawale
Movement", sebuah gerakan budaya Minahasa yang eksis sudah belasan tahun. Beberapa
kegiatan lain dalam gerakan bersama ini ialah pentas seni budaya, Ziarah Kultura,
bedah buku, Mawale Photography, menerbitkan buku dan majalah, seminar dan
diskusi 'Bakudapa Mawale' setiap tanggal 9 di setiap bulan, Advokasi dan
perlindungan hukum terhadap masyarakat adat Minahasa, pelestarian situs budaya
Minahasa (Waruga, Tumotowa, Watu Tumani, dll), menghadiri undangan kegiatan
dari pemerintah dan komunitas serta lembaga swasta, menyelenggarakan Kongres
Pemuda Minahasa, dan banyak lagi kegiatan lain yang dilaksanakan di seluruh
tanah Minahasa.
Skola Mawale biasanya dilaksanakan setiap tiga bulan atau disesuaikan dengan situasi dan kondisi para penggeraknya. Skola /Sekolah Mawale sudah dilaksanakan sejak tahun 2010. Semua kegiatan dilaksanakan demi menumbuhkan kesadaran ber-Minahasa, bangga sebagai Tou (orang) Minahasa, melakukan penelitian dan pengembangan hingga bersama menjaga tanah, adat budaya Minahasa.
0 komentar:
Posting Komentar