Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur (PUKKAT) melalui Divisi Publikasi mengadakan pelatihan pembuatan karya media digital dalam bentuk karya grafis, fotografi dan sinematografi. Kegiatan ini bertajuk Sekolah Media Digital PUKKAT. Digelar secara blended: online dan onsite, di Langowan 16-18 Juli 2021.
Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pengetahuan tentang Publikasi Media Digital, memberikan pengetahuan tentang riset dan advokasi media, karya grafis, fotografi, dan sinematografi.
Sekolah
Media Digital PUKKAT merupakan sarana bagi PUKKAT untuk membagikan pengetahuan
tentang publikasi konten dalam Media Digital, Karya dalam bentuk Media Digital,
dan Advokasi Media kepada generasi muda dalam jaringan komunitas PUKKAT.
Dalam Sekolah Media Digital PUKKAT ke-1, para peserta mendapatkan materi seputar Konten dan Media Digital, Riset dan Advokasi Media, Pengetahuan Desain Grafis Dasar, Pengetahuan Fotografi, dan Sinematografi.
Sekolah pertama ini, PUKKAT
melaksanakan kegiatan bersama generasi muda di Langowan dan komunitas
Solidaritas Kelelondey Memanggil. Tema yang diangkat dalam Sekolah Media
Digital PUKKAT ke-1 yaitu "Advokasi Media: Peran Fotografi &
Sinematografi dalam Kebudayaan Minahasa".
Sebelum
mendapatkan materi tentang membuat konten karya media digital (karya grafis,
fotografi, dan sinemtografi), peserta mendapatkan materi mengenai Riset
Media. Materi ini ditujukan agar supaya peserta mampu melakukan pendalaman
dan penelitian sebelum membuat sebuat karya dan mempublikasikannya. Materi
kedua, Advokasi Media. Materi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman
bagi para peserta bagaimana melakukan advokasi media lewat karya media (karya
grafis, foto, film) yang dihasilkan. Selanjutnya peserta mendapatkan materi
teori dan praktek tentang karya grafis, fotografi, dan sinematografi.
Dalam menyukseskan kegiatan ini, PUKKAT didukung oleh Komunitas Smartphone Movement, Mapatik, dan Mawale Movement sebagai jaringan PUKKAT. Jumlah peserta sebanyak lima orang dari jaringan komunitas PUKKAT yang ada di Langowan. Kegiatan ini dilaksakan menggunakan kearifan Minahasa yaitu Mapalus dan Ru’kup.
0 komentar:
Posting Komentar