Judul: Wale dan Harmoni Kehidupan
Kepengarangan: Ruth Ketsia Wangkai
Penerbit: Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur (PUKKAT)
Informasi dan Pemesanan: pukkat.org@gmail.com
Sinopsis:
Buku ini berisi dokumentasi dari hasil riset tentang wale atau rumah adat Minahasa, yang masih ada hingga hari ini, walaupun fungsi dan maknanya sebagai rumah adat, yang erat kaitannya dengan ritus-ritus kepercayaan tua Minahasa, tidak tampak lagi. Sebuah realitas yang tidak terhindarkan menjadi fakta riil, bahwa pengaruh Kekristenan yang begitu kuat di tanah Minahasa, yang datang bersamaan dengan peradaban Barat, serta dominasi kapitalisme global, kini hanya meninggalkan jejak dari bentuk wale. Ia bukan lagi rumah adat melainkan sekedar rumah tinggal, yang laris menjadi komoditas dan bisnis “rumah panggung” Minahasa, yang terbuat dari bahan kayu. Tidak mengherankan bentuk rumah panggung ini telah dimodifikasi sesuai kebutuhan dan selera pasar (konsumen), yang berorientasi hanya pada keuntungan pelaku bisnis saja. Walau tinggal jejaknya, pendokumentasian buku ini merupakan sebuah upaya untuk menggali ulang makna wale, fungsi dan bentuknya sebagai rumah adat, warisan leluhur, yang sarat dengan nilai-nilai kosmologis-spiritual-kultural Minahasa. Tentu ada harapan, bahwa dengan menguak kembali nilai-nilai dan kearifan lokal ini, akan dapat menyumbang bagi pemaknaan ulang rumah, yakni tidak sekedar bangunan dan tempat tinggal saja, tetapi wale sebagai ruang bagi harmoni kehidupan antar sesama dan dengan alam sebagai rumah bersama semua makhluk.
0 komentar:
Posting Komentar